• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Thumbnail Recent Post

Recent Comments

  • Sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum

    Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris ...

  • Category name clash

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

  • Test with enclosures

    Here's an mp3 file that was uploaded as an attachment: Juan Manuel Fangio by Yue And here's a link to an external mp3 file: Acclimate by General Fuzz Both are CC licensed. Lorem ...

  • Block quotes

    Some block quote tests: Here's a one line quote. This part isn't quoted. Here's a much longer quote: Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In dapibus. In pretium pede. Donec ...

Posted by My College Blog - - 0 komentar

Dikala itu...
Waktu penantian dahulu.
Sangat ku nantikan bersanding dg org yg kucinta.
Namun penantian itu sgt menyakitkan.
Hingga suatu ketika,
Aku tersadar bahwa diri ini lemah.
Hanya doa terpapar pada derasnya air mata, hingga Tuhan membiarkan sakit itu hilang dan berubah menjadi keinginanku.
Saat itu semua terasa seperti bunga yg baru saja mekar. Indah dan menawan.
Namun seiring semuanya berjalan.
Gelisah pun menghantui kehidupan ini, batin ini.
Tak seorangpun mendengar.
Entah apa yg membuat semuanya terasa kosong.
Tak ada keberkahan Tuhan.
Aku kembali seperti dulu.
Sampai aku tersadar kembali,
Apa ini yg seharusnya tak kumiliki?
Senja itu indah sekali....
Namun tak bisa ku cerna maksud keindahannya.
Hampir setiap hariku diselimuti kegundahan hati. Kurang apa diriku Tuhan?
Tak sempatkah aku bisa nyaman dlm keinginanku ?
Kebodohan apa yg tlah ku cari selama ini?
Sesak hampir seluruh ragaku hilang.
Hanya mereka yg menguatkan ku.
Mereka yg menjadi sasaran empuk olehku.
Mereka yg tak pernah membenciku ketika ku ancangkan kata kasar padanya.
Tapi kembali ke pangkuan sang pencacinya.
Diriku hanyalah wanita biasa.
Hatiku hanya seorang wanita.
Wanita yg menunggu keikhlasan untuk kejujuran sang pemimpin.....

[ Read More ]