My Diary Blog

Peristiwa yang terjadi pada tanggal 11 September 2001 adalah suatu tragedy dan peeristiwa Enron adalah satu skandal, namun keduanya memiliki satu kesamaan yaitu menyadarkan manajemen perusahaan. Gambaran tentang jutaan lembar kertas-kertas dokumen yang jatuh berserakan dari menara Pusat Perdagangan Dunia (World Trade Center) dan kisah tentang pengrusakan dokumen-dokumen secara ilegal di Enron menekankan pihak-pihak manajemen akan pentingnya keamanan informasi.
Tragedy 11 September memperkenalkan jenis ancaman baru terhadap perusahaan. Sebelum terjadinya peristiwa tersebut, tindakan pencegahan hanya di tujukan terhadap ancaman dari pelaku yang bersifat rasional. Walaupun Manajemen Keberlangsungan Bisnis biasanya meliputi Back Up fasilitas data dan, perencanaan tidak mampu mendeteksi fakta  bahwa seharusnya tidak ada jadwal penerbangan pesawat pada hari itu. Bila fakta ini dapat diantisipasi sebelumnya maka tindakan pencegahan dapat dilakukan. Selain itu, tidak banyak perhatian yang diberikan untuk melindungi perusahaan dan asset-asetnya terhadap bencana-bencana besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Perencanaan terhadap hal-hal di luar dugaan atau contingency planning biasanya dibuat berdasarkan asumsi bahwa yang akan rusak bila terjadi ancaman ataupun bencana hanya sumber daya perangkat keras dan data-data. Tidak diantisipiasi bahwa yang akan hilang adalah seluruh sumberdaya komputasi berikut seluruh pekerjanya , seperti yang terjadi pada perusahaan-perusahaan yang saat itu berkantor di Pusat Perdagangan Dunia.  Bagi perusahaan-perusahaan tersebut, dengan segera dirasakan bahwa kehilangan pegawai membuat perusahaan benar-benar lumpuh dibandingkan bila perusahaan kehilangan fasilitas-fasilitas lainnya.
Berhadapan dengan ancaman-ancaman dan resiko seperti ini, manajemen keamanan infoormasi saat ini benar-benar merupakan disiplin baru yang perlu diberi perhatian serius.