Secara sederhana penalaran dapat
didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan
proposisi-proposisi yang mendahuluinya.
Penalaran adalah proses berpikir yang
bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah
konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk
proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang
diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang
sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan
disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut
dengan konklusi (consequence).
Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
∴ Jika dipanaskan, logam memuai
Dari contoh diatas dapat dikatakan bahwa penalaran ialah gerak pikiran
dari proposil dan setrusnya, (hingga proposisi terakhir = kesimpulan). Jadi penalaran
adalah suatu proses pikiran. Sebuah penalaran gerdiri dari premis dan kesimpulan. Premis dibedakan menjadi premis mayor dan premis minor.
Metode
induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan
dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum (konklusi lebih luas
dari premis). Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi
fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode
berpikir induktif.
Contoh :
Logam 1 memuai kalau dipanaskan (premis mayor)
Logam 2 memuai kalau dipanaskan (premis minor)
∴ Semua logam memuai kalau dianaskan (konklusi)
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus (konklusi lebih sempit dari premis).
Contoh :
Semua manusia akan mati (premis mayor)
Bambang adalah manusia (premis minor)
∴ bambang akan
mati (konklusi)