• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Thumbnail Recent Post

Recent Comments

Posted by My College Blog - - 0 komentar

Beberapa pihak, termasuk seorang professor pada Sekolah Ekonomi di London, menyimpulkan bahwa aksi teroris pada 11 September 2001 menandai akhir dari globalisasi. Asumsi dasar hal ini adalah bahwa setiap negara akan membangun tembok untuk menghalangi warga asing masuk. Satu tahun kemudian, hal ini tidak terjadi. Kenyataannya yang terjadi adalah sebaliknya.
Untuk mengatakan bahwa peristiwa 9/11 merupakan pukulan bagi globalisasi dapat diawali dengan mengamati bahwa para teroris umumnya berasal dari bagian dari dunia yang paling sedikit mengalami globalisasi, keterbukaan, dan integrasi dengan negara lainnya di dunia-Afghanistan, Pakistan, Yaman, dan Saudi Arabia. Mereka merupakan produk bagian dunia yang tidak memnerima globalisasi. Sebaliknya yang terjadi pada negara-negara seperti, Cina dan India, duaa negara tetrbesar di dunia yang mewakili sepertiga penduduk dunia. Negara-negara ini telah memanfaatkan kekuatan globalisas, menyadari bahwa membuka batas-batas mereka adalah cara untuk mengangkat rakyat dari kemiskinan.
India merupakan sebbuah studi kasus manfaat globalisasi. Di Bangalore, lembah silikon India, ribuan pemuda India mampu mencapai kemapanan sosial tanpa melalui kasta, pemilikan tanah atau keturunan, tetapi melalui keahlian teknikal. Pemuda-pemuda tersebut bekerja pada perusahaan yang memproduksi dan mengembangkan perangkat lunak untuk organisasi terbesar di dunia. Hal ini tidak saja baik untuk par a teknisi, bahkan menurut para pejabat di Banglore, satu pekerjaan teknik memerlukan sekitar enam pekerja pendukung.
Hal ini berarti bahwa globalisasi memnciptakan generasi muda yang lebih tertarik untuk bergabung dengan system dunia daripada memnghancurkannya.

Leave a Reply