• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Thumbnail Recent Post

Recent Comments

Posted by My College Blog - - 0 komentar

Jaringan tanpa kabel adalah sistem yang populer saat ini dan kepopulerannya semakin berkembang. Satu area yang berkembang pesat adalah jaringan tanpa kabel yang digunakan untuk mendistribusikan akses pada koneksi tunggal internet berkecepatan tinggi. Orang yang memiliki modem kabel dan lebih dari satu komputer menggunakan jaringan tanpa kabel sehingga kecepatan modem kabel dapat dimanfaatkan oleh semua komputer yang ada di rumahnya.

Perangkat untuk jaringan tanpa kabel dan peralatan pelengkap lainnya (kits) dapat dibeli dari toko elektronik dan diantara toko komputer dengan harga yang murah dan pemasangannya bias dilakukan sendiri dengan mudah. Hal ini memberikan daya tarik khusus bagi para mahasiswa di perguruan tinggi. Misalnya, anda mempunyai apartemen yang ditempati oleh tiga orang teman lainnya. Masing-masing teman, termasuk anda, mempunyai komputer. Anda mempunyai kabel modem dan anda ingin membagi kecepatan kabel modem tersebut. Solusinya sederhana, beli sebuah access point tanpa kabel (biasanya sebuah router) dan dapatkan kartu jaringan tanpa kabel untuk masing-masing komputer. Sekarang setiap orang dalam apartemen dapat memakai bersama-sama kabel modem dan saluran telepon tidak terganggu.

Walaupun perangkat tanpa kabel ini menjanjikan kemudahan, tapi ada masalah-masalah pada penerapannya yang harus diketahui. Pertama, perangkat-perangkat jaringan tanpa kabel yang dijual di toko-toko elektronik dan komputer dibuat dengan standar tertentu agar mudah untuk dipasang atau di instal ini merupakan hal yang baik secara setting perangkat, tetapi tidak untuk para pengguna. Bayangkan bila setiap tetangga mempunyai kode pembuka pintu garasi yang sama. Analogi yang sama diterapkan pada standar setting untuk menghubungkan komputer yang memiliki kartu tanpa kabel dengan point jaringan tanpa kabel.

Point access bersifat self detecting atau mendeteksi diri sendiri, yang berarti mereka terus menerus mencari kartu jaringan tanpa kabel yang baru, dan bila ada yang terdeteksi maka akan ditambahkan ke jaringan. Dengan sistem satu poin akses tanpa kabel atau satu router dapat dipakai beberapa komputer asalkan tiap komputer memiliki kartu jaringan tanpa kabel, akan timbul pertanyaan bagaimana jika rumah atau apartemen yang letaknya bersebelahan juga memiliki komputer dengan kartu jaringan tanpa kabel? Kartu jaringan tanpa kabel dapat terdeteksi oleh poin akses yang terpasang pada radius 100 meter karena frekuensi dari poin akses dapat menembus tembok dan berpengaruh sampai jarak 100 meter. Ini berakibat tetangga bersebelahan yang memiliki kartu jaringan pada komputernya dapat memanfaatkan modem kabel dan poin akses yang terpasang dirumah anda secara gratis, sementara biaya akses internet tersebut dibebankan kepada anda.

Hal ini mungkin merugikan anda, tetapi akibat bagi perusahaan jauh lebih serius. Misalnya, satu distributor produk-produk farmasi yang mempunyai beberapa toko. Masing-masing toko mempunyai satu saluran komunikasi berkecepatan tinggi untuk transaksi bisnis yang harus diproses. Supaya saluran komunikasi kecepatan tinggi dapat dipakai bersama, perusahaan menggunakan jaringan tanpa kabel di dalam setiap komputer. Manajer berpikir, jaringan komunikasi ini dipakai bersama hanya untuk didalam toko. Pada kenyataannya, jaringan tanpa kabel menyebar ke luar, ke jalan, ke tempat parkir, bahkan gedung-gedung lain yang lokasinya berdekatan dengan toko farmasi tersebut.

Apa yang terjadi bila informasi penting dan sensitif dari jaringan ditangkap oleh seseorang di luar toko? Apa yang terjadi jika data farmasi diakses oleh seseorang di luar toko? Bagaimana tanggung jawab hukum dan moral yang harus dimiliki toko untuk memberikan jaminan keamanan bagi data-data dan informasinya? Kelemahan operasional bisnis yang menggunakan sarana komunikasi jaringan tanpa kabel adalah kemungkinnan data-datanya dapat diintip oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Oleh sebab itu, perusahaan bertanggung jawab untuk melindungi sistem informasinya dari pengguna dan pihak-pihak lainnya yang tidak berhak.

Leave a Reply