Ilmuwan IBM melaporkan terobosan mengejutkan dalam desain sirkuit. Daripada menyusun sirkuit menggunakan transistor silikon, para ilmuwan telah menggunakan molekul karbon monooksida pada permukaan lempengan tembaga. Sirkuit melakukan kalkulasi sama seperti bola billiar yang menggelinding pada meja billiar. Atom-atom tembaga di bagian permukaan membentuk ruang-ruang kosong yang sangat kecil dimana molekul karbon monooksida dapat masuk ke dalamnya. Ketika tiga molekul letaknya saling berdekatan, akan berbentuk huruf V, dua sisi luar molekul memaksa molekul yang ada di tengah untuk berpindah ke ruang kosong berikutnya. Ketika molekul-molekul tersebut sudah berada di posisi yang benar, kemudian didorong dengan sebuah alat, kondisinya akan sama seperti tongkat memukul bola billiar. Molekul tersebut akan bertabrakan secara beruntun dan kembali berada pada posisinya masing-masing tepat seperti yang telah diperhitungkan sebelumnya.
Sirkuit molekul berukuran kurang dari sepertrilyun inci persegi. Untuk memberi gambaran bagaimana kecilnya ukuran ini, sebuah sirkuit silikon memerlukan lebih dari 260.000 kali ukuran molekul ini. Walaupun sekarang desain molekul ini belum digunakan karena ‘tata letak’ (setting up) molekul sulit diperhitungkan secara tepat dan pembacaannya sangat lambat, namun pendekatan ini berpotensi untuk pengguna di masa mendatang. Penemuan ini merupakan antisipasi jika teknologi transistor silikon menemui hambatan secara fisik dalam satu atau dua dekade mendatang. Pendekatan billiar akan diperbaiki, sehingga bisa diterapkan untuk pengguna praktis.