• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Thumbnail Recent Post

Recent Comments

Posted by My College Blog - - 2 komentar

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah yang berisi materi tentang “harga kedelai mengancam ketahanan pangan di Indonesia ”. Dan tak lupa saya ucapkan kepada dosen dan teman-teman yang sudah memberi dukungan sehingga terselesaikannya makalah ini.
Makalah ini memberi perhatian yang besar tehadap perkembangan ekonomi di indonesia. Oleh karena itu saya menyajikan materi ini  agar pembaca dapat memahami bagaimana proses ekonomi di Indonesia berjalan, apakah sudah baik atau belum. Makalah ini disajikan dengan pembahasan yang singkat, akan tetapi saya berharap makalah ini dapat memberi pengetahuan dan pelajaran yang berguna bagi pembaca. 
Akhir kata tiada gading yang tak retak, demikian juga dengan makalah ini, masih jauh dari sempurna . Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

PENDAHULUAN

Lonjakan harga kedelai saat ini mengancam ketahanan pangan di Indonesia yang akan berakibat buruk bagi masyarakat Indonesia apabila masyarakat ketergantungan terhadap harga kedelai impor yang bebas bea masuk. Karena masalah ini merupakan masalah yang sangat serius dan bisa sangat mengancam gizi anak-anak bangsa. Maka judul ini saya ambil atas dasar tuntutan dosen dan menurut saya menarik untuk dibahas dan saya berharap pembahasan ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan dari semua pihak yang ingin mengetahui lebih jelas masalah kedelai meningkat.
Agar pembaca dapat mencermati dan memberi pemikiran bagaimana cara untuk mengantisipasi masalah kenaikan harga kedelai terhadap kerapuhan ketahanan pangan dapat kita hindari. Semoga pembahasan ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Sumber pembahasan saya dapat melalui media internet, dan saya mengambil inti dari masalah ini.

PEMBAHASAN

Indonesia merupakan negara yang banyak sumber karbohidrat dan proteinnya yang beragam dan dapat dimanfaatkan dengan baik. Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak sumber protein misalnya kedelai yang merupakan komoditas pangan yang strategis, sehingga upaya berswasembada tidak hanya untuk pangan saja, akan tetapi dapat mendukung agroindustri dan menghemat devisa dan mengurangi ketergantungan impor. Pemerintah sebaiknya dapat mengambil langkah yang serius agar kenaikan harga kedelai ini tidak menyebabkan ketergantungan terhadap bahan pangan impor. Pemerintah dapat menggunakan cara berswasembada dengan menghemat devisa , karena jika harga dunia melonjak akibat stok turun dan jumlah kebutuhan manusia relative lebih besar dibanding jumlah produksinya dan diperparah dengan masuknya kedelai impor dari AS yang bebas bea masuk, maka petani di Indonesia tidak mampu bersaing. Kenaikan kedelai juga akan mengakibatkan jumlah masyarakat akan mengalami gizi buruk, terlebih lagi bagi masyarakat tidak mampu. Dan jika dibiarkan dalam jangka panjang Indonesia akan menghasilkan negara yang pertumbuhan fisik dan kecerdasannya memburuk.
Para  petani dan masyarakat sangat ketergantungan kedelai import, karena kedelai import mempunyai kualitas kedelai yang lebih baik dibandingkan kualitas kedelai lokal. Selain itu produksi kedelai lokal mulai berkurang, akibatnya harga pasaran tidak seimbang dengan biaya produksi. Menurut guru besar Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, prpof Dr. Ir. Sunarto, MS, berkurangnya pasokan kedelai lokal karena akibat menurunnya minat petani menanam kedelai. “Petani enggan menanam kedelai karena tidak termotivasi harga, hanya menjadi tanaman samben saja”ujarnya.
Dalam berita yang dilansir dari liputan6.com, beberapa petani kedelai di Demak, Jawa Tengah, Kamis (24/1), membakar hasil panen mereka. Ini sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah yang menetapkan harga kedelai di tingkat petani sebesar Rp 5.500 per kilogram. Harga ini dianggap petani terlalu rendah sebab tidak sebanding dengan ongkos produksi. Mereka berharap harga ideal adalah Rp 6.000 per kilogram sehingga bisa memperoleh keuntungan di saat kedelai mahal.
Protes petani dan tak efektifnya penghapusan bea masuk membuat produsen tempe tahu hingga hari ini masih harus membeli kedelai dengan harga mahal. Setidaknya semua ini menjadi gambaran dari sebuah kebijakan yang terlalu bergantung pada komoditas pertanian impor. Unjuk rasa petani kedelai ini menjadi dilema bagi pemerintah sehingga serba salah dalam bertindak. Mematok harga kedelai dianggap terlalu murah oleh petani. Padahal, pemerintah turut bertanggung jawab menjaga harga kedelai agar produsen tempe tahu tetap berproduksi. Sudah saatnya pemerintah kembali memperhatikan masalah pangan bagi masyarakat.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri yakni dengan melakukan perluasan lahan pertanaman komoditas pangan tersebut. Khusus untuk kedelai pemerintah harus segera membuat kebijakan-kebijakan yang efektif. Pertama, melakukan intervensi yakni pengelolaan pajak atau bea masuk dan pengelolaan hambatan perdagangan.
Kedua, melalui operasi pasar. Operasi pasar juga sempat dilakukan untuk minyak goreng. Khusus untuk Bulog pemerintah meminta Bulog untuk bersiap-siap jika suatu saat mendapat penugasan khusus untuk menyeimbangkan pasar kedelai. Bulog harus membangun lagi network-nya, membangun kerja sama dengan supllier, karena untuk bentuk persiapannya dia harus listing di pasar komoditas supaya bisa membiayai minimum 6 bulan untuk persiapan itu. Bulog harus mengimpor kedelai maka diperlukan dana sekitar Rp 200 miliar dengan subsidi Rp 1.000 per kg.
Namun upaya pemberian subsidi tersebut masih terhambat alur birokrasi. Pihak Kementrian Koperasi dan UMKM masih melangkah dalam tahap pendataan pengrajin tahu tempe di daerah-daerah. “Saya sempat didatangi oleh orang dari Kementrian Koperasi dan UMKM untuk di data sebagai syarat untuk pencairan subsidi,” cerita Pak Semaun, pengrajin tempe dari Pliken, Banyumas.
VIVAnews - produsen tahu-tempe yang tergabung dalam Forum Induk Koperasi Tahu-Tempe Indonesia mengeluhkan kekurangan produksi kedelai di Indonesia. Mereka meminta Badan Urusan Logistik untuk mengimpor langsung kedelai untuk mengatasi kekurangan produksi kedelai.

Mereka kemudian menemui Wakil Presiden Boediono untuk mengatasi kekurangan produksi kedelai. "Kami minta Bulog yang mengambil peran impor agar harga kedelai tidak fluktuatif," kata Ketua Forum Inkopti, Suyanto usai menemui Wapres Boediono di Istana Wakil Presiden, Jumat, 8 Januari 2010.
Sedangkan Penasehat Forum Inkopti, Aib Syarifuddin, mengungkapkan saat ini kebutuhan kedelai di Indonesia mencapai 2,2 juta ton per tahun. Sedangkan produksi dalam negeri baru sebanyak 600 ribu ton per tahun.

"Selama ini kita masih impor dari Argentina dan Amerika Serikat, kurang lebih sebesar 1,6 juta ton. Ini sudah berlangsung selama 10 tahun," ujarnya.

Karena itu harga kedelai di Indonesia sangat dipengaruhi oleh importir dan harga di luar negeri. Padahal saat ini Indonesia merupakan pembeli kedelai terbesar di dunia dan produsen tahu-tempe terbesar di dunia. "Kami minta agar Bulog dapat impor langsung agar ada kepastian harga," ucap Aib Syarifuddin.

Dengan demikian, para produsen berharap harga dapat mengalami stabilitas. "Karena selama ini dalam satu hari bisa mengalami kenaikan dua kali. Kalau ada kenaikan di Chicago, kami juga tidak bisa apa-apa," tutur Aib Syarifuddin.

Selain itu, produsen tahu-tempe juga meminta penambahan lahan sebesar 800 ribu hektar untuk mengoptimalkan swasembada kedelai. "Kami akan memanfaatkan lahan idle (menganggur)," ujar Aib. Produsen juga sudah menemui sejumlah Pemerintah Daerah, yang mengatajan ada lahan yang masih bisa dimanfaatkan.

hadi.suprapto@vivanews.com

Menurut pantauan VIVAnews di Pasar Kramat Jati, meski harga kedelai mengalami kenaikan, namun pedagang tidak banyak menaikkan harga kedelai. Para pedagang mengatakan pada 2 dan 3 Februari lalu, malah tahu tidak dijual di pasar Kramat Jati.

Salah satu pedagang tempe, Taruna, mengatakan harga tempe sampai saat ini masih normal yakni Rp2000-Rp3000 per potong, tergantung ukurannya. Selain pedagang, Taruna juga menjadi produksen karena ia membuat sendiri tempe yang untuk dijual."Harga kedelai memang naik, namun karena permintaan sedikit kami sulit untuk menaikkan harga," ujarnya kepada VIVAnews.

Ia biasa membeli kedelai dalam jumlah besar. Saat ini harga kedelai Rp6.500 per kilo gram. Sebelumnya harga kedelai Rp5.500-Rp5.700. Kenaikan ini mulai Januari lalu. "Kalau dalam partai kecil bisa lebih dari itu," ujarnya.

Sementara untuk harga kedelai di Pasar Kramat Jati bekisar antara Rp8.000-Rp9.000 per kilogram. Untuk harga kedelai impor Rp9.000 per kilogram, naik Rp1000 di awal bulan. Sedangkan untuk kedelai lokal Rp8000 per kilogram. Para pedagang lebih banyak menjual kedelai impor dibanding lokal karena lebih bersih.
Pedagang tahu lainnya, Muin (30) mengatakan harga tahu naik Rp250 per buah. Sebelumnya Tahu China ukuran bersar harganya Rp1.500 kini menjadi Rp1.750 per buah.

KESIMPULAN

Ketergantungan Indonesia terhadap import kedelai semakin meningkat karena kualitas kedelai import yang jauh lebih baik dibandingkan kedelai lokal. Hal ini sangat membahayakan ketahanan pangan nasional. Peningkatkan produksi kedelai dalam negeri sangat penting karena harga kedelai sangat berpengaruh terhadap produk-produk yang memakai dasar bahan kedelai. Dan sebaiknya pemerintah dapat mengambil tindakan yang cepat dan tepat untuk masalah harga kedelai ini yang mengancam ketahanan pangan di Indonesia, bukan hanya mengancam ketahanan pangan Indonesia, masalah ini juga akan menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi masyarakat karena kenaikan harga kedelai yang sangat tinggi. Pemerintah harus bisa mengambil kebijakan-kebijakan yang efektif dan tidak hanya mengandalkan petanian import saja.

DAFTAR PUSTAKA

2 Responses so far.

  1. Unknown says:

    #Lomba menulis artikel&foto #keadilanpangan #panganlokal #Indonesia hadiah dr @AJIIndo total 10jt, diperpanjang hinggga 5 April 2014. Info : http://bit.ly/NqkdNd

  2. Unknown says:
    Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Leave a Reply