• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Thumbnail Recent Post

Recent Comments

Posted by My College Blog - - 1 komentar

A.    Bergizi Tinggi dan Rendah Lemak

Sebuah riset melaporkan, kadar protein yang dimiliki cacing tanah sangat tinggi, bisa mencapai 58-78% dari bobot kering, dihitung dari jumlah nitrogen yang terkandung di dalamnya. Protein cacing lebih tinggi dibandingkan dengan protein yang terdapat dalam daging ternak ruminansia (seperti sapi, kerbau, dan kambing) yang hanya sekitar 65%, atau telur, ikan, dan kacang kedelai  yang hanya berkisar 45%. Selain mengandung protein tinggi cacing tanah juga mengandung energy 900-1400 kal, abu 8-10%, lemak tidak jenuh ganda, kalsium, fosfor, dan serat.
Caccing tanah juga diyakini mengandung 13 jenis asam amino esensial yang kualitasnya melebihi ikan dan daging. Kadar lemaknya juga terbilang sangat rendah, yakni 3-10% dari bobot keringnya. Artinya selain bergizi tinggi, mengkonsumsi tanah juga daoat terbebas dari ancaman kolesterol.

B.     Bahan Obat Tradisional

Menurut beberapa literature, Dalam catatan klasik Tiongkok, sudah ratusan tahun yang lalu cacing tanah bisa digunakan untuk bahan ramuan penyembuh penyakit kronis. Terbukti, buku kumpulan bahan obat standar (farmakope) berjudul “Ben Cao Gang Mu” mencantumkan cacing tanah sebagai bahan resmi pengobatantradisional Cina. Buktinya jika kita pergi ke toko obat Cina untuk mencari obat demam atau tifus, pasti penjual menyarankan untuk menggunakan cacing kering yang direbus dan diminum  airnya sebagai obatnya. Beberapa manfaat cacing tanah :

a)    Antipiretik (Penghilang Demam)
Pemanfaatan cacing tanah unruk antipiretik lebih aman karena komponen kimia cacing ndiketahui, senyawa aktif sebagai antipiretik dari ekstrak cacing tanah adalah golongan senyawa alkaloid yang mengandung atom nitrogen dan bersifat basa (pH lebih dari 7). Jadi bisa bekerja dari dua sisi yaitu, membunuh bakteri dan menurunkan demam.

b)     Obat Diare dan Pelancar Aliran Darah
Hasil penelitian menyebutkan bahwa senyawa aktif dalam cacing tanah mampu melumpuhkan bakteri pathogen, khususnya Eschericia Coli penyebab diare. Diduga, daya anti bakteri dari protein hasil ekstrasi cacing tanah dapat menghambat pertumbuhan Eschericia coli (penyebab diare), Shigella dysenterica (penyebab disentri), Staphylococcus aureus, dan Salmonella thyp (penyebab tifus dan radang usus). Selain itu cacing tanah juga mengandung enzim penting seperti peroksidase, katalase, dan selulose yang berguna untuk memperbaiki proses fisiologi tubuh dan melancarkan sirkulasi darah.

c)    Obat Stroke dan Hipertensi
Kegunaan cacing tanah sebagai penghancur gumpalan darah (fibrimolysis) telah diuji kebenarannya oleh Fredericq dan Krunkenberg paada tahun 1920-an. Selain itu, Mihara Hisahi peneliti asal Jepang, berhasil mengisolasi enzim pelarut fibrin dalam cacing yang bekerja sebagai enzim proteolitik. Enzim tersebut lalau diberi nama lubrokinase karena berasal dari cacing tanah jenis lumbricus. Selanjutnya, enzim di produksi secara komersial di Kanada sebagai obat stroke, mengobati penyumbatan pembuluh darah jantung (ischemic), dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Penelitian lain menyebutkan bahwa cacing tanah mengandung phretima, lumbrofebrin, lumbritin, terrestrolumbrolysin, xanthine, adenine, dan hypoxabthine. Phretima dikalangan kedokteran dikenal memiliki khasiat untuk sistem saraf, yakni menenangkan, menghilangkan sehingga dapat digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit, seperti sakit gigi dan rematik sendi.

d)    Bahan Kosmetik Modern
Dalam era industry modern, senyawa aktif cacing tanah juga telah digunakan sebagai bahan kosmetik. Dikabarkan oleh Dr Rochajat Harun Med (2009), beberapa produk kosmetik memanfaatkan bahan aktif cacing tanah sebagai substrat pelembut kulit, pelembab wajah, dan anti infeksi. Salah satu yang digunakan adalah bahan ekstrasi cacing tanah. Berikut enzim yang dimaksud :
1.    Enzim peroksidase katalase, untuk memperlambat penuaan.
2.    Selulose lignase, untuk mengembalikan dan menstabilkan fungsi pencernaan.
3.    Asam arakidonat, untuk mempercepat pembentukan sel-sel baru.
4.    Alfa-tokoferol, untuk mempertahankan elastisitas dan keremajaan kulit.
5.     Taurine, unntuk mempercepat metabolisme lemak untuk menambah energy.

One Response so far.

  1. Unknown says:
    Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Leave a Reply